Bahtsul Masail Nasional

YPM Al-Rifa’ie untuk pertamakalinya menyelenggarakan Bahtsul Masail Nasional yang melibatkan Ma’had Aly, perguruan tinggi dan beberapa pondok pesantren tertentu. Acara tersebut dibuka pada hari senin(11/02) kemarin oleh kepala Sub. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Ma’had Aly, Dr. H. Ainurrofiq. “Pesantren merupakan sistem pendidikan terbaik di dunia maupun di akhirat”dalam sambutannya.

“Belakangan ini terdapat perdebatan mengenai UU  Pesantren yang mengkhendaki pesantren untuk masuk ke dalam sistem pendidikan nasional melalui pendidikan keagamaan. Namun rancangan ini ditolak karena dianggap akan membatasi ruang lingkup pesantren”jelasnya.

    Sambutan ketua panitia oleh Dr. KH. Abdul Jalal, M. Ag menyampaikan “Bahtsul Masail merupakan salah satu tradisi pesantren yang harus terus dilestarikan. Begitupun ketika menghadapi persoalan global, pesantren harus menjawab melalui Bahtsul Masail”.

“Sudah saatnya Bahtsul Masail tidak hanya merujuk pada Fiqh praktis namun juga harus melibatkan Ushul Fiqh, Maqashid Syar’iyyah maupun Qawaid Fiqhiyyah. Jika Bahtsul Masail hanya merujuk pada Fiqh praktis, maka daya analisis dan kritis santri tidak akan berkembang. Fiqh praktis merupakan produk jadi yang dibentuk berdasarkan waktu dan konteks yang lain. Beda halnya ketika yang dijadikan rujukan adalah Ushul Fiqh, Maqashid Syar’iyyah maupun Qawaid Fiqhiyyah, karena ketika akar Fiqh ini merupakan prinsip yang dapat dijadikan acuan kapanpun dan dimanapun”. lanjutnya.

Selebihnya beliau berpesan” agar santri tidak hanya memandang suatu persoalan hanya dengan kacamata intelektual, namun juga harus memandangnya dari sisi spiritual. Perpaduan dua hal inilah yang selama ini membedakan pesantren dengan lainnya dan membuat pesantren lebih unggul”.

Ketua  dan Sekretaris DEMA merupakan delegasi Ma’had Aly As’adiyah Sengkang untuk mengikuti acara Bahtsul Masail tersebut yang diselenggaran di Ma’had Aly Al-Zamachsyari Malang, Jawa Timur.  Pada hari senin s.d selasa tanggal 11-12 februari 2019.

 

Tinggalkan Komentar